KEGIATAN NASIONAL AKSI BERGIZI
SMPN 1 Gresik melaksanakan Gerakan Nasional Aksi Bergizi di Gedung Wahana Ekspresi Pusponegoro (WEP), Rabu Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah.
Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa Gresik masih kerap ditemui kasus stunting pada anak-anak berumur di bawah 18 tahun. Untuk itu, perlu adanya pengendalian dalam menurunkan angka stunting di Kota Pudak.
“Di Kabupaten Gresik dari 100 anak umur di bawah 18 tahun, ada 23 anak yang terkena stunting. Untuk itu, harus diturunkan angkanya. Yang sekarang 24 persen menjadi 14 persen atau bahkan di bawahnya,” ajaknya.
Wabup meminta agar seluruh siswa ataupun guru yang menjadi peserta aksi bergizi untuk ikut serta mengampanyekan gaya hidup sehat di daerah masing-masing.
“Jangan lupa, informasi stunting ini harus disampaikan ke seluruh masyarakat, terutama tetangga. Mulai sekarang harus membiasakan gaya hidup sehat dengan makan makanan bergizi, berolahraga, minum vitamin dan tablet penambah darah. Sehingga dengan anak memiliki kondisi yang sehat, maka keturunannya pasti juga akan sehat,” paparnya.
Sementara itu, Kepala UPT SMPN 1 Gresik, Beri Avita Prasetya menambahkan, kegiatan aksi bergizi di Gresik juga diikuti oleh 2.774 peserta dari 3 sekolah di Kabupaten Gresik. Yaitu, SMPN 1 Gresik 962 siswa, UPT SMPN 4 Gresik 950 siswa, dan UPT SMPN 16 Gresik 862 siswa.
“Menurut data dari Unicef masih banyak remaja di Gresik mengalami gejala stunting seperti tubuh pendek, kegemukan, dan anemia atau kurang darah, contoh 1 dari 4 remaja kita pendek, 1 dari 7 remaja kita mengalami kegemukan dan lebih parah lagi 1/4 remaja perempuan kita mengalami anemia,” urai Beri.
Kegiatan ini juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Gresik, S. Haryanto; Kepala Dinas KBPPPA Gresik, Syaifuddin Ghozali; Ketua TP PKK Gresik Nurul Haromain Ali Akhmad Yani; Kepala Dinas Kesehatan Gresik, Mukhibatul Khusnah; Kepala SMPN 1 Gresik, perwakilan dari Kemenag, Kabag Kesra Hamim, Forkopimcam Gresik, serta para peserta aksi bergizi.